Kamis, 18 Desember 2014

SEPERTI AYAM MATI DI LUMBUNG PADI



JANGAN BIARKAN RAKYAT INDONESIA
MENJADI SEPERTI
AYAM YANG MATI DI LUMBUNG PADI

            Indonesia adalah negara yang subur, dengan sumber daya alam yang melimpah. Namun saat ini, kita dapat melihat banyak sekali pengangguran, banyak rakyat yang kelaparan, menjadi pengemis, pengamen, banyak anak-anak terkena gizi buruk.
            Indonesia merupakan negara pengekspor gula terbesar nomor 2 di dunia setelah Kuba pada zaman penjajahan Belanda. Tapi saat ini Indonesia justru menjadi negaraa importir gula terbesar nomor 2 di dunia setelah Rusia. Hal ini disebabkan oleh keraguan akan kemampuan meningkatkan produksi gula Indonesia setelah merosotnya produksi gula sebesar 40 persen selama 6 tahun dari tahun 1993 hingga 1999.
            Hingga Uni Eropa menjadi pengekspor gula utama di dunia. Padahal Uni Eropa menghasilkan gula dengan biaya produksi yang 20 persen lebih mahal dari gula tebu yang diproduksi di Indonesia. Hal ini terjadi karena negara tersebut melindungi potensi industri gulanya dan memanfaatkan pasar didalam negerinya untuk memperkuat industrinya
            Sedangkan di Indonesia, adanya gula murah dunia justru menghancurkan industri gula negara. Adanya paha ayam murah dari AS menghancurkan peternakan Indonesia. Bahkan Indonesia pernah menjadi negara pengekspor beras terbesar didunia, namun saat ini Indonesia justru harus mengimpor beras. Hal ini terjadi karena Indonesia tidak mampu melindungi dan memanfaatkan industri dan sumber daya alam yang ada.
            Sesuai dengan pribahasa kuno “Bagaikan ayam mati dilumbung padi”. Bangsa ini selalu mengaku sebagai bangsa yang besar, bangsa yang kaya, bangsa yang makmur, namun sayangnya sumber daya manusia yang ada tidak mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan baik. Pada akhirnya banyak sumber daya alam kita diambil alih produksi oleh negara-negara lain. Sedangkan rakyat Indonesia justru hanya menjadi buruh yang membantu produksi orang asing untuk mengambil sumber daya alam di Indonesia.
            Hal ini terjadi karena ketidakmampuan rakyat Indonesia untuk mengolah dan memaanfaatkan sumber daya yang ada dengan baik karena kurangnya pendidikan, keinginan, daya saing dengan negara lain, dan pesimisme terhadap kemampuan diri sendiri.
            Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar generasi penerus bangsa memiliki daya saing yang tinggi dalam memproduksi sumber daya alam yang ada. Sehingga Indonesia kembali menjadi negara yang besar, kaya akan sumber daya alam, makmur, dan memiliki sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan negara lain.
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar